Ditengah-tengah keramaian, hanya kau yang merasakan senyapnya malam dan dinginnya kalbu.
Nona Nagisa,
Lupa kapan kutulis
Lembaran Nagisa adalah tempatku menuliskan serpihan hidup—cerita, sajak, luka, dan sukacita. Di tepian hari, aku menepi dan menata kembali suara hatiku. Karena setiap kata adalah langkah menuju pulih.
Salam dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Pernahkah teman-teman mendengar lagu ini? "Mampirlah dengar doaku, Yesus penebus. Ora...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar