Dalam perjalanan hidup, kita semua pasti pernah mengalami perpisahan dengan seseorang yang begitu kita cintai. Tak jarang, kenangan tentang orang itu tetap hidup—bahkan ketika ia telah memilih untuk pergi. Kita masih bisa merasakan sentuhannya di pundak, atau tatapan matanya yang menenangkan ketika ia berbicara. Seolah-olah tubuh mengingat apa yang ingin dilupakan oleh logika.
Hal yang sama diungkapkan oleh Taeyang dalam lagu Eyes, Nose, Lips. Dalam salah satu penggalan liriknya, ia menyebut betapa setiap bagian dari orang yang dicintainya—mata, hidung, bibir, bahkan hingga ujung jemarinya—masih terasa begitu nyata. Namun, kenangan itu tak hanya manis. Ia juga membawa rasa hancur. Seperti api yang padam, cinta itu telah terbakar dan meninggalkan bara. Yang tersisa hanyalah sakit… dan memori.
"Neoui nun, ko, ip
Nal manjideon ne songil
Jageun sontopkkaji da
Yeojeonhi neol neukkil su itjiman
Kkeojin bulkkotcheoreom
Tadeureo ga beorin
Uri sarang modu da
Neomu apeujiman ijen neol
Chueogira bureulge"
Sering kali, yang paling menyakitkan dari sebuah perpisahan bukanlah hilangnya sosok itu secara fisik, tetapi hilangnya kesempatan untuk melihat senyum yang dulu selalu ada. Senyum itu menjadi simbol kehadiran, kehangatan, dan kebahagiaan yang pernah ada. Ketika senyum itu menghilang, kita pun merasa kehilangan bagian dari diri kita sendiri—bagian yang pernah merasa hidup karena dicintai.
Ada yang menyebut ini bentuk dari ego yang belum selesai, atau luka yang belum sembuh. Tapi bagi sebagian orang, ini adalah bukti betapa dalamnya cinta itu pernah bertumbuh. Dan meski logika berkata untuk melupakan, hati tetap diam-diam menyimpan jejak tawa, senyum, dan kehangatan yang pernah diberikan.
Karena kadang, yang paling sulit untuk dilepaskan bukan orangnya… tapi rasa sukacita yang ikut pergi bersamanya.
In life’s journey, we all experience parting ways with someone we deeply love. Often, the memory of that person continues to live on—even after they’ve chosen to walk away. We can still feel their hand on our shoulder, or recall the way their eyes looked at us when they spoke. It’s as if the body remembers what the mind is trying so hard to forget.
This is exactly what Taeyang expresses in his song Eyes, Nose, Lips. In one of its lyrics, he describes how every part of the person he once loved—her eyes, nose, lips, even the tips of her fingers—still feels vivid. But these memories are not just sweet. They carry a sense of devastation. Like a flame that has burnt out, their love has been consumed, leaving only embers. What remains is pain… and memory.
"Your eyes, nose, lips
Your touch that used to touch me
To the ends of your fingertips, I can still feel you
But like a burnt out flame
Burnt and destroyed, all of our love
It hurts so much, but now I'll call you a memory."
Oftentimes, the most painful part of a farewell isn’t the absence of the person, but the loss of the chance to see their smile again. That smile symbolized presence, warmth, and the happiness we once shared. When that smile disappears, it can feel as if a part of ourselves vanishes with it—a part that once felt alive because it was loved.
Some may say this is just lingering ego or an unhealed wound. But for others, it’s proof of how deeply that love once grew. And even when logic tells us to let go, the heart quietly holds on to the laughter, the smile, and the warmth once given.
Because sometimes, the hardest thing to let go of isn’t the person… but the joy that left with them.
*This piece was co-written with ChatGPT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar