Manusia pasti pernah merasakan jatuh cinta—merasakan sukacita dan bahagia yang meluap-luap saat bersama seseorang yang kita cintai. Namun seiring waktu, cinta tidak selalu bicara tentang kebahagiaan. Ada kalanya, cinta berubah menjadi ruang sunyi yang penuh ketegangan. Tidak selalu karena hal besar, tetapi justru karena hal-hal yang tampak sepele.
Misalnya soal sambal.
Si cewek suka bikin sambal dengan blender karena praktis. Tapi si cowok merasa sambal blender kehilangan “jiwanya”—baginya, sambal harus diulek. Terlihat sederhana, tapi dari perbedaan kecil seperti itu, relasi bisa berubah menjadi medan yang melelahkan.
Di tengah konflik, kita mulai bertanya:
Apakah yang sedang kupertahankan ini cinta... atau hanya egoku?
Kita ingin dimengerti, tapi malu mengalah. Kita ingin disayang, tapi gengsi untuk bicara duluan. Pada akhirnya, yang tersisa bukan percakapan, tetapi kesunyian yang menusuk.
Maaf jika memang aku yang bersalah
Lelah dengan kesunyian ini
Bersama pun tak saling bicara
— Lyodra, Ego
Lirik lagu Ego yang dibawakan Lyodra terasa begitu jujur. Ia menggambarkan rasa frustrasi dua hati yang saling mencinta, tapi tak lagi tahu caranya saling meraih. Tidak ada teriakan, tidak ada drama. Hanya hening. Dan justru di dalam hening itu, kita merasa semakin rapuh.
Tuhan, tolonglah diriku
Ku tak ingin pisah dengannya
Ada kalanya, satu-satunya tempat bersandar hanyalah Tuhan. Ketika logika tak lagi sanggup merasionalkan hubungan, ketika lidah kelu untuk meminta maaf, dan hati terlalu lelah untuk kembali mengalah.
Kita ingat senyumnya.
Kita ingat bagaimana ia gugup atau canggung saat bersama kita.
Kita masih mencintainya—tapi, mau sampai kapan bertahan... dalam diam?
Humans have all experienced falling in love—feeling overwhelming joy and happiness when we're with someone we love. But over time, love doesn’t always speak of happiness. Sometimes, love turns into a silent space filled with tension. Not always because of something big, but often because of things that seem trivial.
Take chili sauce, for example.
The girl likes to make chili sauce using a blender because it’s practical. But the boy feels that blended chili loses its “soul”—for him, chili sauce should be ground with a mortar and pestle. It may seem simple, but from such small differences, a relationship can slowly turn into an exhausting battlefield.
In the midst of conflict, we begin to ask ourselves:
Am I holding on to love... or just to my ego?
We want to be understood, yet we’re too proud to yield.
We long to be loved, but we’re too stubborn to speak first.
And in the end, what remains is not a conversation, but a silence that pierces.
I’m sorry if I’m the one at fault
Tired of this silence
Even when we’re together, we don’t talk to each other
— Lyodra, Ego
The lyrics of Ego, performed by Lyodra, feel deeply honest. They capture the frustration of two hearts still in love, but no longer knowing how to reach each other. There are no screams, no dramatic fights. Only silence. And in that silence, we feel even more fragile.
God, please help me
I don’t want to part from him
Sometimes, the only place left to lean on is God.
When logic can no longer make sense of the relationship,
When words fail to ask for forgiveness,
And the heart is too weary to surrender again.
We remember his smile.
We remember how nervous or awkward he got around us.
We still love him—but how long can we keep holding on... in silence?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar