Minggu, 01 Juni 2025

Dialah Jalan Kebenaran

Aku rebahan di dinginnya malam

Sambil memandangi lan"git-langit yang gulita

Merimang-rimangi kata-katanya

Katanya dialah yang 99% benar

Katanya dialah yang benar dan oriental

Katanya dialah sufragan pemegang Kunci Kerajaan Sorga

Katanya dialah menyembah dalam roh dan kebenaran

Katanya dialah mencermati sesuatu berdasarkan konteks bukan hargiah

Katanya dialah nabi palsu


Aku bertanya pada langit-langit gulita ini

"Cuk, Sapa sing bener?"


Pada malam yang larut

Angin itu bertiup sejuk

Membelai rambutku lembut

Merasuk ke segala kulit dan inderaku 

Dalam angin itu sayup-sayup terdengar

"Akulah jalan kebenaran"


Aku menoleh ke segala sisi

Siapa yang berkata "Akulah jalan kebenaran." itu?

Namun, 

Hanya angin itu disini

Nona Nagisa,

Cikarang, 24 Agustus 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mati

Tidak ada yang menyeramkan Di balik kata mati Yang kutinggalkan Dalam bait-bait puisi ini Tidak, Tuan Kematianku hanyalah sebuah pertanda Ta...