Dalam masa perhentianku
Aku menantikan maut menjemputku
Menjemput busuknya ragaku
Menghadap penghakiman dosa-dosaku
Kudengar dari dalam kubur
Jerit tangis saudara-saudaraku
Jerit tangis pupusnya harap kawanku
Melihat senyum dan tawaku
Kudengar dari dalam kubur
Sosok yang sedih sembilu
Namun,
KesedihanNya menyentuh perasaanku
KesedihanNya menggetarkan urat-uratku
KesedihanNya mengoyak kuburku
Dalam tubuh yang terbujur kaku
Aku mengenal Sosok yang sedih itu
Dari kesedihanNya yang memberiku hidup
Dari kesedihanNya yang menghangatkan jiwaku
Dibalik balutan kafan aku bergumam
"Ya Sabda Khalik, layakkah kesedihanMu bagiku?"
Jakarta, 23 Maret 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar