Perlahan-lahan mulai terpejam
Namun, bayang wajahmu tak pernah padam dalam gelap
Tidurlah, tuan
Pada malam yang dingin ini
Aku masih berharap
Kelak kau kutemani
Nona Nagisa,
Bandung 20 Desember
Lembaran Nagisa adalah tempatku menuliskan serpihan hidup—cerita, sajak, luka, dan sukacita. Di tepian hari, aku menepi dan menata kembali suara hatiku. Karena setiap kata adalah langkah menuju pulih.
Salam dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Pernahkah kamu merasa hidupmu terlalu kotor untuk disentuh Tuhan? Aku pernah ada di titik itu. ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar