Selasa, 23 September 2025

Diterima Apa Adanya: Pergumulan tentang Pasangan Hidup dan Kesehatan Mental (Accepted As I Am: A Struggle About Love and Mental Health)

✝️ Salam dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus.

Pernahkah kamu bertanya dalam hati: “Kalau aku tidak sempurna, masih adakah yang mau menerimaku?”

Pertanyaan ini belakangan sering menghantui aku, terutama soal pasangan hidup. Dua bulan terakhir, aku berkali-kali bertanya dalam doa: Apakah ada pria yang bisa menerima aku, meski aku harus bolak-balik kontrol psikiater?

Sampai akhirnya, aku memberanikan diri bertanya di sebuah grup mencari jodoh, Batak Hasian. Pertanyaanku sederhana, tapi penuh beban:

“Apakah mau menerima perempuan yang bolak balik kontrol psikiater?”

Jawaban yang masuk ternyata beragam.
Ada yang berkata, “Tidak. Sembuh dulu. Ada rasa kebanggaan kalau bisa sembuh sendiri. Realistis aja mencari cinta yang setara.”
Tapi ada juga yang berkata, “Kenapa tidak? Kan harus disupport.”

Membaca jawaban pertama, jujur aku gugup, khawatir, cemas, bahkan takut. Pikiran itu berbisik, “Apakah aku akan menjomblo di sisa hidupku?”
Namun membaca jawaban kedua, hatiku sedikit tenang. Setidaknya, ada harapan—masih ada laki-laki di luar sana yang bisa menerima aku apa adanya.

🌿 Kerinduan terdalamku sederhana: pasangan yang mencintaiku tanpa syarat, menerima masa laluku, menerima kondisi kesehatan mentalku. Aku berharap ia bertanggung jawab, tidak kasar, setia, minimal berpendidikan, dan yang paling penting: rajin beribadah.

Sejujurnya, aku masih kesulitan melihat penyertaan Tuhan di tengah kerinduanku ini. Kadang rasanya gelap dan berat. Tapi aku percaya satu hal: Tuhan tidak pernah meninggalkan aku di tengah perjalanan hidup ini.

Untuk teman-teman yang mungkin juga takut ditolak karena sakit—baik fisik maupun mental—aku ingin berkata: kamu tidak sendirian. Andalkan Tuhan, bawa semua ketakutan itu ke hadapan-Nya. Aku tidak bisa menjamin apa pun, tapi aku tahu dengan pasti: Tuhan kita adalah Allah yang Maha Mendengar dan Pengabul doa.

🌸 Harapanku: semoga kita semua, dengan segala kelemahan kita, boleh menemukan pasangan yang tepat dan membangun rumah tangga yang diberkati. Amin.


✨ Kalau kamu merasa tulisan ini menyentuh hatimu, jangan simpan sendiri. Bagikan pada teman yang sedang khawatir soal masa depan dan pasangan hidupnya. Siapa tahu, sedikit penguatan ini bisa jadi jawaban doa mereka.





✝️ In the name of the Father, the Son, and the Holy Spirit.

Have you ever asked yourself: “If I’m not perfect, would anyone still accept me?”

This question has been haunting me lately, especially when it comes to marriage. For the past two months, I’ve been praying and wondering: Is there a man who could accept me, even though I need to see a psychiatrist regularly?

Eventually, I gathered the courage to ask this in a matchmaking group called Batak Hasian. My question was simple, yet heavy with meaning:

“Would you accept a woman who regularly visits a psychiatrist?”

The answers varied.
Some said: “No. Get better first. There’s pride in being able to heal on your own. Be realistic—find someone on your level.”
But others replied: “Why not? She needs to be supported.”

Reading the first answer, I honestly felt nervous, anxious, worried—even afraid. A thought whispered: “Will I end up single for the rest of my life?”
But when I read the second answer, I felt some peace. At least there is hope—that somewhere out there, there are men willing to accept me just as I am.

🌿 My deepest longing is simple: a partner who loves me unconditionally, who accepts my past, and my mental health condition. I hope he is responsible, gentle, faithful, educated, and—most importantly—devoted to his faith.

Truthfully, I still struggle to see God’s guidance in the middle of this longing. Sometimes it feels dark and heavy. But one thing I know for sure: God has not abandoned me on this journey.

To anyone who fears rejection because of illness—whether physical or mental—I want to tell you this: you are not alone. Rely on God, bring all your fears before Him. I can’t promise outcomes, but I know for certain: our God is a God who hears and answers prayers.

🌸 My hope: that all of us, with our weaknesses, may find the right partner and build a family that is blessed. Amen.


✨ If this writing speaks to your heart, don’t keep it to yourself. Share it with a friend who’s worried about their future and relationships. Who knows—these words of encouragement might just be the answer to their prayer.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cukupkah Kasih Karunia-Nya di Tengah Depresi? (Is His Grace Enough in the Midst of Depression? ✨)

Salam dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Ada satu pertanyaan yang akhir-akhir ini sering muncul dalam hatiku: “Haruskah aku bermegah...