Duhai Pujangga Agung,
Anganku, relung hatiku semakin disempurnakan dalam kasihMu
Harapku, langkah kakiku semakin menapaki jejak langkahMu
Tapi, runtuh kekuatanku dalam mengikutiMu
Daku kian lelah menghaturkan kurban syukurku dalam sajak-sajakku padaMu
Pula kutulikan kian sabdaMu dalam relungku
Ya, Pujangga Agung, Engkau pun ingat betapa kejamnya lakuku
Wahai Pujangga Agung,
Tuntun daku kembali mendengar sabdaMu
Janganlah undur penyertaanMu kala daku terjatuh
Topanglah kepedihanku yang penuh kabung
Sebab, daku hendak kembali datang kepada kakiMu yang terpaku
Hendak kunaikkan kembali kurban syukurku
Dalam sajak-sajak penuh pilu diiringi irama kerapuhan
Oi Pujanggaku Yang Agung,
Pada malam-malam temaram kuserukan namaMu dalam kehampaan
Usaplah isak tangisku seperti sedia kala
Kala Engkau menuntunku untuk tetap setia di dalam kesabaran
Di perjalanan yang kian hari kian gelap untuk kutapaki
Nona Nagisa,
Jakarta, 10 Februari 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar