Merindukanmu bagaikan gemuruh petir menyambar
Merindukanmu bagaikan tetes hujan membasahi bumi
Merindukanmu bagaikan terik mentari di tengah sahara
Merindukanmu bagaikan Kota Mati Craco
Merindukanmu bagaikan bait puisi tanpa ritme
Dalam telut kubertanya, "Akankah engkau merindukanku?"
Nona Nagisa,
Bandung, 05 Mei 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar