Kemanakah aku harus berlari menanyakan kabar si Tuan?
Tuan si empunya tawa yang teduh
Masih saja aku berkutat dengan kabar si Tuan
Padahal ia lebih sibuk dengan varian baru sambel bisnisnya itu
Tak sedikit pun ia menoleh ke arahku
Terkadang aku iri pada segenap cabe-cabe yang mengitari kehidupannya
Namun,
Aku lebih bersyukur menjadi diriku dibandingkan cabe-cabe yang hancur lebur digilas ulekan batu
Nona Nagisa,
Jakarta, 29 Juni 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar