Salam dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
Semoga melalui tulisan ini teman-teman menemukan kelegaan dan pelepasan.
Teman-teman, pagi ini, saya membaca renungan dari Instagram. Renungan tersebut membahas tentang ketidakadilan dan kefasikan yang bersumber dari Mazmur 129:4–5:
"TUHAN itu adil, Ia memotong tali-tali orang fasik. Semua orang yang membenci Sion akan mendapat malu dan akan mundur."
Dalam kasus ini, saya yang merasa sebagai orang yang fasik. Saya merasa sebagai orang yang berbuat tidak adil. Karena, tanpa menyadari kesalahan sendiri, saya mendoakan kehancuran orang yang saya cintai. Saya merasa putus asa. Saya merasa malu. Saya merasa ingin menyendiri. Saya merasa terekspos. Saya merasa inferior. Saya merasa kewalahan. Saya merasa cemas.
Dulu, saya sempat benci dan marah atas segala sesuatu yang terjadi. Saya lupa bahwa segala sesuatu yang terjadi merupakan konsekuensi dari tindakan saya yang tidak bisa berkomitmen untuk tidak ada laki-laki lain selain si Tuan.
Saya merasa fasik. Tapi, saya ingat, saya telah dipanggil oleh-Nya pada tahun 2023. Frasa "Ikutlah Aku" sangat menggetarkan saya.
Dengan mantap, meski saya masih ada sedikit rasa takut kehilangan, saya mengikut Kristus. Saya cemas akan apa yang akan terjadi di hadapan saya. Namun, saya menerima panggilan-Nya untuk insaf dan menguatkan saudara-saudara.
Adakah di antara teman-teman yang juga merasa fasik?
Teman-teman merasa fasik.
Teman-teman merasa bukan Umat Tuhan.
Tapi, di satu sisi, teman-teman telah dibaptis dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Teman-teman juga merupakan keturunan Abraham.
Teman-teman merenungkan,
"Apakah aku tidak dapat tempat di hati-Nya karena kefasikanku?
Meskipun aku juga keturunan Abraham?
Meskipun aku juga telah dibaptis?"
Ya, saya mengerti perasaan teman-teman.
Saya juga berada di titik kefasikan ini.
Tapi, ingat teman-teman, Kristus datang mencari yang hilang, tersesat, bukan orang benar. Kristus mencari orang yang fasik seperti kita. (Markus 2:17)
Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka:
"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Kiranya, melalui tulisan ini, Kristus mengundangmu untuk mengikut-Nya.
"Ikutlah Aku!"
Apa tanggapanmu?
Damai Kristus menyertai.
Amin.
In the name of the Father, and of the Son, and of the Holy Spirit.
May this writing bring you relief and release, dear friends.
This morning, I read a devotional on Instagram. The message reflected on injustice and wickedness, drawn from Psalm 129:4–5:
"The LORD is righteous; he has cut the cords of the wicked. May all who hate Zion be put to shame and turned backward."
In this case, I felt like the wicked one. I felt like someone who had acted unjustly. Because, without realizing my own faults, I had prayed for the downfall of someone I loved. I felt hopeless. I felt ashamed. I wanted to withdraw. I felt exposed. I felt inferior. I felt overwhelmed. I felt anxious.
In the past, I was angry and bitter about everything that had happened. I forgot that all of it was the consequence of my own actions—of my inability to commit to having no other man besides si Tuan.
I felt wicked.
But I remembered that I was called by Him in 2023.
The phrase "Follow Me" deeply moved me.
With determination—though still shadowed by a little fear of losing—I followed Christ. I was anxious about what lay ahead of me. Still, I received His call to repent and to strengthen my brothers and sisters.
Is there anyone among you who also feels wicked?
You feel wicked.
You feel like you are not God's people.
But, on the other hand, you were baptized in the name of the Father, the Son, and the Holy Spirit.
You are also a descendant of Abraham.
And you wonder,
"Do I have no place in His heart because of my wickedness?
Even though I am also a child of Abraham?
Even though I have been baptized?"
Yes, I understand those feelings.
I have also stood at that point of wickedness.
But remember, friends, Christ came to seek the lost, the strayed—not the righteous.
Christ came for the wicked ones like us. (Mark 2:17)
On hearing this, Jesus said to them:
"It is not the healthy who need a doctor, but the sick. I have not come to call the righteous, but sinners."
May it be that through this writing, Christ is calling you to follow Him.
"Follow Me!"
What are your thoughts?
Peace of Christ be with you.
Amen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar