Tuan si empunya senyum yang indah
Hendak pergi menggapai mimpi-mimpinya
Tak bisa kutahan-tahan langkah kakinya
Meski terjal benar perjalanan hidupnya
Dapatkah aku menemaninya di belakang?
Kurenungkan di kala hujan turun sambil menyembunyikan ratapan dan kertak gigi
Benarkah aku dapat menemani?
Bilakah tuan tidak lekas sirna kala berjumpa keangkaraan?
Bilakah tuan tidak lekas patah terkulai kala berjumpa keingkaran?
Jakarta, 19 Oktober 2023
Revised 12 Juni 2025
Nona Nagisa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar